Senin, 24 September 2012

PERJANJIAN PRIMORDIAL

Awalnya saya sungguh tak mengerti bahwa menurut Al-Qur’an manusia telah mengambil janji di hadapan Allah, mengakuiNya sebagai Rabb. Dengan kata lain, firman-firman Allah hanya sekedar meningatkan, dan manusia yang tidak taat adalah menyalahi janjiNya. Tapi bagaimana aku mengakui sesuatu yang aku sendiri sama sekali merasa tak melakukannya. Mati-matian aku berusaha mengingatnya, kapan saya pernah berjanji untuk taat padaNya. Tapi nihil. Jika ini terjadi hanya pada diri ini, mungkin saya yang lalai. Tapi semua orang bisa dipastikan tak pernah mengingat lagi perajanjian primordial ini. Siapa salah?

      Hingga satu saat saya menemukan jawabnya pada seorang bayi yang berada dalam kandungan. Bisa dipastikan bahwa semua orang mengakui pernah berada dalam kandungan. Tapi sekali lagi bisa dipastikan tak seorang pun ingat saat-saat berada dalam kandungan. Itulah perjanjian primordial. Satu hal yang membuat manusia yakin bahwa ia pernah berada dalam kandungan adalah adanya bukti yang terpercaya bahwa pada kenyataannya semua jenis manusia hadir ke dunia dengan terlebih dahulu mampir dalam alam kandungan. Setiap bayi pasti keluar dari rahim  seorang ibu. Lalu apa bukti meyakinkan bagi perjanjian primordial? Bukti itu adalah ayat Al-Qur’an. Bagi seorang Muslim, ayat Al-Quran adalah bukti terang-benderang tak sedikut pun meragukan.

 

20 April 2007

Tidak ada komentar: