Rabu, 26 September 2012

KAGUM PADA FAZLURRAHMAN

Melepaskan al-Qur’an pada posisi terlepas sama sekali dengan masa lalu (asbabun nuzul dan konteks sosio-historis) dan menempatkannya seolah-olah ia turun pada saat ini, saya yakin tidaklah tepat. Sebagian ayatnya boleh jadi berkata-kata sangat progresif dengan dimensi kekinian. Namun sebagaian yang lain boleh jadi tidak mengatakan apa-apa. Hal terakhir ini akan memaksa mufassir untuk memeras energinya dengan berbagai ta’wil agar ayat itu berbicara, atau justru dengan tegas mengatakan bahwa ayat tersebut sudah tidak berguna lagi.

      Begitu juga menempatkan al-Qur’an sebagai yang terkait dengan masa lalu saja juga akan menimbulkan dilematis, karena kitab ini mengklaim sebagai kitab yang diperuntukkan bagi seru sekalian alam. Nah, di sinilah saya menjadi sangat kagum dengan teori duoble movement-nya Rahman. Beliau mencoba melirik masa lalu dan masa kini. Dan sampai saat ini saya mengatakan sebagai salah satu orang yang Rahmaniyan

 

Tidak ada komentar: