Jumat, 21 September 2012

PENCERAHAN SYAHRUR

Menarik, bahwa Syahrur merefleksikan teorinya dari postulat teks. Maka menurut saya dia seperti Imam Syafi’i jilid II. Tapi saya yakin saya tidak sepenuhnya setuju dengan Syahrur. Namun jika ketidaksetujuan itu pada bagian yang parsial saja, saya rasa saya senang hati jika dikatakan sebagai bermazhab Syahruriyyah dalam hal ini. Ini adalah hal yang wajar sebagaimana para penganut Imam Mazhab yang tidak sepenuhnya persis dengan Imamnya. Ah, jika ternyata saya tidak bisa menemukan formula yang baru, genuin dan melampau teori-teori yang ada, saya rasa yang terjadi saya akan menjadi Syafi’iyyah, Hanafiyyah, Muthahariyyah, Syahruriyyah, dan iyah-iyah yang lain. Saya adalah rangkuman dari postulat-postulat yang saya setujui. Saya adalah bunga rampai paradigma.

          Apakah ini menjadi talfiq yang ngawur? Tidak! Inilah al muhafadzah ala al qadim as sahlih wa al akhdu bi al jadid al ashlah. Dan jika memang seseorang harus mengidentifikasikan diri pada mazhab tertentu, maka bagian terbesar yang saya ambil sebagai bunga rampai yang ada dalam diri saya itulah mazhab saya. Jika saya mengambil porsi lebih banyak dari Syahrur ketimbang yang lain misalnya, maka saya Syahruriyyah. Tapi sekali lagi saya tak akan pernah benar-benar menjadi Syahrur seutuhnya.

 

17 Februari 2008

 


Tidak ada komentar: